Sponsored Links

Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 Ditetapkan

Terkait rencana Pemerintah untuk mengimplementasikan kurikulum 2013, Wakil Presiden RI Boediono meminta agar pelaksanaannya jangan sampai molor karena bisa merugikan generasi muda. Beliau juga meminta agar implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap. Demikian seperti disampaikannya dalam acara pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Puspangtendik), Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (11/2/2013).

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, kurikulum 2013 mendapatkan respon positif dari para pelaku utama dunia pendidikan yaitu guru, kepala sekolah, pengawas, dan pengelola pendidikan. Sambutan baik, katanya, juga datang dari orang tua. Beliau juga yakin anggota Komisi X pada akhirnya memberikan pandangan yang sama. Oleh karena itu, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kemdikbud untuk menyiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim menyampaikan bahwa sekolah-sekolah pelaksana kurikulum 2013 telah ditetapkan. Pada jenjang sekolah dasar (SD) sebanyak 44.609 sekolah dan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 36.434 sekolah dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 3.250.717. Adapun pada jenjang sekolah menengah atas (SMA)sebanyak 11.535 sekolah dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 1. 420.933, sedangkan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebanyak 9.875 sekolah dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 1.131.549.
(Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2013 di Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (Puspangtendik), Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (11/2/2013)).

Musliar menyebutkan, kriteria penetapan sekolah meliputi mencakup semua wilayah provinsi dan kabupaten/kota, negeri dan swasta, ketersediaan guru dan sarana prasarana, serta status akreditasi. “Jadi tidak ada piloting. Semua kabupaten/kota harus melaksanakan kurikulum 2013,” katanya.

Penetapan sekolah negeri dan swasta dilakukan secara proporsional. Hal ini, kata Musliar, dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada semua sekolah. “Boleh diganti, tetapi jangan sampai menimbulkan kecemburuan kepada sekolah swasta andaikata mereka tidak mendapatkan,” katanya.

Setelah penetapan sekolah ini, kata Musliar, tim kurikulum 2013 akan menyiapkan buku kelas 1 SD sebanyak delapan tema dan buku kelas 4 SD sebanyak sembilan tema ditambah enam buku agama. Wamen meminta kepada dinas untuk mendata dan memberikan informasi agar pada saat mengirimkan buku agama bisa tepat sasaran dan tepat jumlah. “Satu tema akan diajarkan selama lebih kurang empat minggu,” katanya.

Kemudian, kata Musliar, masuk tema dua selama lebih kurang empat minggu juga, sehingga satu tahun anak kelas satu ini hanya mempelajari delapan tema tersebut. “Diajarkan secara terintegratif semuanya di dalam buku tema tersebut,” katanya.

Sumber :Kemdikbud



Post a Comment

0 Comments